Butuh Kejernihan Hati Agar Air Mata Ini Mengalir


keheningan malam membuatku (kembali) tersadar..
tentang Ia sang pahlawanku...

dulu..
Ia seperti gunung yg tinggi,,
berdiri tegak mencengkram birunya langit..
tak peduli dgn sekelilingnya yg tunduk mengakui kebesarannya..

dulu...
Ia tajam seperti petir...
membelah udara memecahkan telinga..
memancarkan cahaya diantara ketakutan manusia..

tapi sekarang,,
Ia seperti mata air yg kering...
merindukan sejuknya air..
setelah lelah memancarkan air yg menyejukkan kami...

tapi sekarang,,
Ia seperti matahari yg ditelan gelapnya malam..
membutuhkan cahaya..
setelah lelah menerangi kami dengan cahayanya..

sudah saatnya,,
kami memancarkan air utk menyejukkan hatinya..
sudah saatnya,,
kami memuntahkan cahaya menerangi wajahnya..
sudah saatnya,,
secara perlahan Ia melepaskan tanggung jawabnya pada kami..
dan sudah saatnya,,
kami secara perlahan kami bertanggung jawab atas kebahagiannya..

untukmu,,
yg selalu bangga akan diri kami,,
untukmu,,
yg selalu ingin mendengar cerita" kami..
dan untukmu,,
yg mencintai kami sepenuh hati,,

ya Allah,,
karuniakan lah kesembuhan untuk ayahku..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Izin nge-link ya...

Posting Komentar