Embun Kecil Di Hatiku


Aku ingin sedikit bercerita tentang seseorang...
seseorang yang aku banggakan...
aku sering mengambil plajaran2 berharga darinya.
termasuk satu hal,,,
aku kagum dengan keikhlasannya..
my little brother..

***


beberapa bulan yang lalu:

hari ini tidak seperti biasa, dy agak susah dibangunkan tadi subuh.
setelah shalat dimesjid, dy nonton tv sejenak, lalu masuk kamar dan tidur kembali.
"dibangunin jam berapa, Ki?"
"setengah tujuh ya, Mas San"
"hari ni sarapan dirumah pa disekolah? kalo dirumah biar mas san masakin telor"
"di sekolah aja"
lalu ia tidur.

jam 6.40 dia pun aku bangunkan. lalu aku tidur kembali.
dia mulai sibuk mempersiapkan dirinya untuk sekolah pagi ini.
(hmm...umur 10 tahun sudah bisa persiapan pribadi untuk sekolah)

7 kurang 10 dia membangunkanku,
"mas san, iki dah siap"

"uang jajan iki ada?"
"ada"
"dari mana?"
"uang iki sendiri"
(hmm...ia mengambil uang jajan dari tabungannya)

aku pun mengantarnya sekolah. sampai di sekolah, dia menyalam tanganku.
"nanti jangan lupa sarapan ya, Ki?"
"iya"
" oh ya, makan siangmu nanti kekmana? mas san sampe sore dikampus."
"iki makan nasi rantangan, semalam dah iki bilang sama mamak si Diva"

aku terkejut, pikirannya cukup panjang, berarti semalam dia udah memikirkan makan siangnya hari ini.
dan dia ngomong sendiri ke tempat rantangannya yang kebetulan ibu temannya.

masih sulit dipercaya, tertegun dengan keikhlasannya.
"jaga dan lindungilah ia ya ALlah."

***

beberapa minggu belakangan ini, dia sudah mulai gencar untuk les tambahan.
jarak tempat lesnya sekitar 5km dari rumah...
kalau ada kereta, dia diantar ibu saya,
tp kalau gak ada, dia dengan senang hati naik angkot.
"berapa ongkosnya, Ki" tanyaku
"kalok anak kecil seribu"

dia tidak pernah memintaku dengan paksa untuk mengantarnya pergi les.
kalaupun meminta, dia minta dengan sangat baik,
"mas san lagi sibuk?"
"kenapa?"
"antar iki les ya?"

pulang lesnya jam setengah 7, bertepatan dengan shalat magrib.
(mungkin yg punya les bukan muslim)
saya tidak pernah menjemputnya pulang les.
dan dia juga gak pernah meminta saya menjemput.
dia selalu pulang naik angkot.
pernah suatu ketika hujan turun saat dia pulang,
(pesan ibuku, "kalau nanti ujan, naik becak aja ya, Nak! bayarnya dirumah")
lalu dia memanggil becak dan dibayar saat sampai rumah.

***

hari ini adalah hari ulang tahunnya.
aku lupa menucapkannya tadi pagi,
dia sudah berangkat sekolah saat aku bangun.
tapi agar dia tidak kecewa, akupun memberinya ucapan selamat sore tadi lewat fesbuk.

sekarang menunjukkan jam 7 malam, saat aku baru selesai shalat magrib, aku lanjutkan membaca buku.
tiba2 terdengar ucapan salam dari pintu rumah.
"assalamualaikuuuummmm.." kecil dan nyaring terdengar..
adikku,, ^_^
selalu riang mengucapkan salam...

lalu kemudian dia nyanyikan sebuah lagu,
"selamaaattt... ulang tahuuunnn... kami ucapkaaaannn..."
dia ulangi nyanyian itu seperti tadi siang saat dia pulang sekolah.
bedanya, kali ini dia nyanyikan di depanku dan ibuku. sementara tadi siang hanya di depan ibuku.
aku tersenyum sambil sesekali melihat bukuku,
sementara ibuku masih sibuk dengan mesin jahitnya, walaupun senyum di bibirnya tak kuasa ia hindari.
^_^

setelah membuka sandalnya, ia masuk dan menyalam kami bergantian..
saat tiba giliranku yang disalam,
"selamat ulang tahun ya, Mas San! lho,, terbalik ya. hehe"
senyumnya sangat khas..
aku hanya membalas dengan senyuman...

hhh...
^_^
untukmu yang selalu membuatku tersenyum saat membayangkan keceriaanmu..
untukmu yang membuatku tersenyum atau bahkan tertawa saat melihatmu "berantam" dengan ibu..
untukmu yang selalu membuatku teringat dengan kata2 renyahmu.
"Mas San, Mas San, iki mau nanya"
"Mas San mau jawab"
atau
"Mas San,, Mas San,, iki bertanya"
"Mas San menjawab"
untukmu yang sering bertanya tentang teman2ku, bg fadhlan, kak yo, cipta, aslam, hans, meli, kak lily, dan lainnya.
untukmu yang selalu menyerangku dengan banyak pertanyaan saat aku pulang kuliah, yg terkadang aku enggan untuk menjawabnya. (maaf ya dek)
aku tahu kau sangat bangga padaku..
dan kau tahu,, aku pun demikian..
aku bangga padamu..
my little brother..
makin rajin shalat di mesjid ya, Dek!!!

*isanpunyacerita*

Terhampar di dalam Hayal... Dan Aku pun Menyusunnya


kali ini tentang mimpi yang ingin aku curahkan...
terhampar di dalam hayal...
kuambil dan aku susun satu per satu...
berharap menjadi cerita indah dihari tua..

Ya,,, aku ingin nantinya menikah dengannya.
Membangun keluarga yang dilandaskan iman dan ketaqwaan pd Sang Khalik.
Berjuang bersama dalam agenda-agenda dakwah yang berbeda dengan kebanyakan..
membimbing dan mendidik mereka yang dianggap orang lain tidak mampu.
Dari segi materi maupun fisik mereka..
Kita akan membangun komunitas orang-orang luar biasa dengan kehadiran mereka.
Dimulai dari membantu mereka bermimpi, lalu membuat bangunan yang kokoh untuk mimpi itu agar tidak mudah berserakan. Dan berjuang bersama mereka menjadikan mimpi menjadi sebuah kenyataan hidup. 
Menyelaraskan mimpi dengan takdir yang sudah Allah tentukan.
Begitu sederhana mimpiku ini,,
sangat menenangkan jiwa,,
Membanjiri hati yang kering,,
dan mengobarkan ghirah yang meredup..

Inilah salah satu mimpiku..
Semua karena aku ingin mengharapkan ridho-Nya..
Aku tidak ingin nanti Allah bertanya “untuk apa kau lakukan itu??” jawabku “untuk mengharap ridho-Mu”
Dan Allah berkata,”dusta, dusta, dusta..”
“kau hanya ingin dipuji”
Atau “kau hanya menuruti hawa nafsumu”

hhh.. ya Allah... tiidak, tidak, aku tidak ingin hal ini terjadi padaku, ria dan terbelenggu oleh nafsu..
“semoga Allah melindungiku..”


*isanpunyacerita

CINTA Menurut (Persepsi) Kita


mmm....
dahulu kala...
disuatu hari yang sunyi bergemuruh...(haduuuuhh..)
muncul pertanyaan dari dila,,
"sorry, why is it all 'bout love??"
(meneketehe)

tapi,,,
gara2 pertanyaan itu,,
jari2 saya terasa gatal dan ingin sekali meuliskan sesuatu d sini...
ini tentang cinta...
tapi ni bukan karangan saya...
saya hanya mengutip ungkapan2 kita (kita..? lho aja kale,,gue nggak) d fesbuk ini...

Cinta Menurut (Persepsi) Kita

 dalam notenya,, bg fadhlan bersyair melantunkan kata,
CINTA itu bersenandung di dasar hati
bersuara bagaikan desiran ombak yang kuat menghantam karang..
dan CINTA itu hanya untuk diriku...

 sementara itu,, dalam Catatan Lelaki Biasa,
kata-kata bg roby meresap halus kejantung setiap pembaca.
CINTA itu bergejolak dalam PROVOKASI Tiada Henti..
tetapi kekhawatirannya menghantuiku...
secara halus, syetan meninabobokanmu dengan alunan nasyid keCINTAan.

hhh....
syahduuuu.....

oh iya,,
kemudian hatiku sedikit senang..
dengan santainya fiqy berkata..
CINTA itu : misi misi numpang lewat...
                    misi misi numpang eksis...

GUBBRRUUAAAAKKKHH...
*lumayan la... suasananya g terlalu melankolis jadinya...

terus,,,
kini giliran aku...
M. Ikhsan Taufik berkata dengan lembut dan penuh kehati-hatian...
CINTA itu : hhh.... TAQ NGERTI AWAK...???

tiba-tiba dila langsung menyambar,,
"Yeap, so am I"
CINTA itu: aliens abduction, multiple personality disorder,,
telekinesis,, dan fenomena hujan hewan dan darah..
*penulis bingung membuat defenisi CINTA menurut DILA,, krn tak satupun note punya DILA berbicara ttg CINTA.

sambil melatih suara paman Gobernya,,,
bang rico menuturkan,,
CINTA itu harus diukir diatas batu,,, bukan dipasir pantai...
karena akan tampak jelas guratan yang kubuat dibatu...
seolah-olah batu itu mengerti tentang perasaanku...
aku senang..
karna aku yakin semua akan mengetahui perasaanku padamu..

kulihat raut wajah ayu yang sedari tadi tersenyum kecil..
aku tak tahu persis apakah itu menahan tawa atau sekedar menghargai usahaku untuk melucu...
"hanya Allah yg tahu" ucaku dalam hati..
"yuk, mnurut ayuk CINTA itu apa ya??"
hhmmm...
CINTA itu baru benar-benar terasa kalau kita telah kehilangannya...
seperti saat aku berusaha keras menahan tangis saat ikanku mati beberapa waktu yg lalu.
"IKAN-YANG-BELUM-SEMPAT-KU-BERI-NAMA, itu namamu....”

yasa pun kemudian menimpali...
CINTA bagiku saat ini hanya untuk Chelsea...
apa lagi kalau Liga Champion...
"masa gara2 ujian gak nonton Liga Champion.."
tapi...aku juga menyukai lagu2 super romantis ttg kesetian n keabadian cinta yg sgt sulit ditemukan di dunia ini..

k emudian aku terdiam,,,
mencoba berpikir...
lalu sekejab saja mataku sudah sibuk mencari sesuatu..
namun tak kutemukan sesosok perempuan berjilbab syar'i...
"dmn dia?" pikirku..
hhh...,,,
yasudahlah...
mungkin ariani tak menjadi temanku d fesbuk..
tapi aku masih ingat bagaimana responnya ketika ia mulai menyadari akan sesuatu hal..
CINTA itu ibarat ukhwah islamiyah,
dimana ketika ukhwah itu merenggang,, maka harus dipertanyakan tarbiyahnya..
dan CINTA,,, harus mengalami proses tarbiyah agar tecipta kata uhibbuki fillah...

lalu kemudian cerita ini ditutup dengan keikhlasan hati yang bernyanyi...
melantunkan kisah romantis yang diukir dalam cahaya hati...
dan dengan tenang mengalir lembut didalam nadi ku...

dalam diam,, kak yo mencoba melukiskan kata dihatinya..
kutemukan pancaran rasa..
yang kutebak itu CINTA

maka Toba pun turut bahagia..
mengayun kapal dengan ceria..
membawa kita pada suatu cerita

hari itu..
paling mesra dalam hidupku bersamamu..

kita ukir jejak di batu..
melewati pohon-pohon yang cemburu..
dibisiki angin yang merayu..

hingga kemesraan itu harus kita sudahi..
di senja yang beranjak pergi..
melambai pada sedih yang menggelayuti..

di tepi dermaga..
Ajibata menyalami kita..
mengucapkan salam terakhirnya..
sambil berbisik ia berkata..
CINTA TAK BERAKHIR DI AJIBATA..

**DALAM DEKAPAN UKHWAH**

 medan, 24 Oktober 2010
18.00 WIB
*isanpunyacerita

Do'a di Malam Nan Suci



Engkau Sang Maha Penguasa atas segala sesuatu yg ada di semesta ini..
dan Engkau juga Sang Maha Pengendali atas alam ini...

teringat jelas dalam ingatanku,,,
ketika KAU nyalakan keriuhan di alam kami...
saat KAU aktifkan kembali Sinabung yg (bagi kami) terlalu lama mati...
siapa yang sangka???
tak ada,,,
tak satu pun dari kami...
skenarioMU begitu dahsyat menghujam di bumi ini..
bahkan bagi ORANG-ORANG YANG MENETESKAN AIR MATANYA dikeheningan malam...

tetapi,,,,
aku lebih menyadari KEDAHSYATAN rahmatMU kepada kami...
bagaimana KAU janjikan pada kami ke-TABU-an akan panasnya api neraka pada mata-mata kami yang selalu dibasahi oleh air mata ketakutan padaMU...
bagaimana KAU janjikan pada kami syurga yang indah bagi para syuhada,,
yang mengorbankan harta dan raganya dijalanMU...

Ya Rabbi...
dimalam nan suci ini....
berkahilah bagiku keluarga yang indah...
jadikan rumah kami sebagai syurga kami di bumi ini,,,
tempat dimana kami bisa menghilangkan kepenatan aktivitas-aktivitas yang kami jalani...

Ya Allah ya Rabbi,,
berkahilah (nantinya) bagiku istri yang saleha...
tempat dimana mujahid kecilku lahir dari rahimnya...

dibawah keAgunganMU aku bersujud...
mengharap hal-hal sederhana yang aku lakukan menghasilkan manfaat besar,,,
bagiku,,,
bagi keluargaku,,,
dan bagi sahabat-sahabatku...



23.45, 8 September 2010
ketika aku menyadari,,,
bahwa aku membutuhkan orang lain,,
dengan membantunya keluar dari masalah,,
dengan CARA-CARA SEDERHANA yang kumiliki...

IBU...!!!



Aku tak tahu harus memulai darimana…Tanganku kaku menulis sesuatu tentangmu…
Bukan ku tak mencintaimu…Bahkan mungkin karena aku terlalu mencintaimu…
Sehingga aku tak mampu melukiskan kebaikanmu…
Ibu ku…

Dihari ulang tahunmu,,,Ingin rasanya kudekap dan menangis dipangkuanmu…
Sampai aku tertidur seperti ketika aku kecil dahulu…Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku…
Dengan apa ku membalas…
Ibu……

Hmm…
Jujur kukatakan bahwa aku belum siap jika berpisah darimu…
Walaupun aku menyadari waktu itu akan datang juga…
Ntah aku yang akan meninggalkanmu,,,Atau engkau yang akan meninggalkanku…
Yang pasti aku ingin kau tersenyum padaku saat waktu itu tiba….

Sejenak kupejamkan mata ini,,,
Membayangkan saat-saat dimana aku menyakitimu…
Ntah sudah berapa kali aku mengatakan “ah” kepadamu…
Ntah sudah berapa kali aku mengiris hatimu dengan perkataanku…
Ntah sudah berapa kali aku malu jalan disampingmu…
Dan ntah sudah berapa kali kau menangis dengan tuntutan-tuntutanku…
“Ya Allah…… begitu durhakakah diri ini sampai-sampai melupakan dosa-dosa yang aku perbuat pada ibuku…”
“Ya Allah Yang Maha Pengasih…. Sayangilah ia yang begitu tulus mencintaiku…. Lindungilah ia yang begitu tulus membesarkanku… sungguh ia adalah matahari dalam tangisanku,….”

Perlahan kubuka mataku yang telah dibasahi air mata cinta…
Lalu terlintas dalam pikiranku perkataan lembut sahabatku…
“akhi…. Bukan prestasi dan materi,,, tapi amal salehmu yang mampu membelikan syurga bagi ibumu…”


“Ya Allah,,, berkahilah sisa usianya….”

Bersandar pada Kesadaran



Aku tertegun ketika melihatnya tertunduk…

Ya Allah… dia menangis…

Aku jadi bingung…

Apa salahku sehingga dia menangis di depanku??

Apakah ada kata-kata atau tingah laku ku yang menggores hatinya???

Didalam kebingunganku, ia mengangkat kepalanya, lalu menoleh kearahku..

Akupun menatap matanya… Mencoba melukiskan perasaannya didalam pikiranku…

Bibirnya bergerak mengucapkan kalimat demi kalimat yang membuatku berpikir ulang tentang sebuah ukhwah islamiah.. kalimat demi kalimat yang mampu mengubah paradigma berpikirku tentang arti persahabatan.

“bang, ane sungguh merasa bersalah ketika orang yg ane anggap abang sendiri,

Tapi tak tahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Padahal td antum ane telepon,

Tp tak satu pun kata yg keluar tentang ucapan selamat kepadamu..

Pantaskah ane jd adik antum???

Ane malu bang,,

Masih teringat jelas ketika antum tersenyum ikhlas ketika menyambut ane pertama kali menginjakkan kaki di dunia dakwah ini…

Hhh… begitu egois diri ini…

Afwan jiddan bg…”

Air mata itu mengalir sejadi-jadinya. Kepalanya tertunduk malu, dan matanya pun tak mampu lagi menatapku.

***

Mungkin dimata kalian, ini bukan masalah, hanya karena lupa mengucapkan selamat ulang tahun.

Tapi bagiku, ini masalah sederhana yang berefek luar biasa bagiku. Merubah pandanganku tentang sebuah ukhwah. Mencintai sesama muslim dengan dasar kecintaan kepada Allah…

Seharusnya aku malah berterimakasih kepadanya, ucapan selamat yang dikemasnya secara luar biasa membuatku terbangun dari tidurku.

Menerima kenyataan bahwa Rasulullah pun membutuhkan sahabat untuk berdakwah… bahwa orang tua kita membutuhkan anak-anak yang saleh untuk bisa mengecap syurga Allah…

Apalagi kita…???

Jazakallah akhi,,, antum menyadarkan ane ttg pentingnya sebuah makna dari “ukhwah islamiah”

:’)

Sepenggal Cerita Untukmu Adikku



Sebuah cerita,,,
Yg membuat hatiku terguncang keras…
Kisah seorang anak yg berjuang melawan kematiannya…

6 tahun yg lalu,,,Ia pun lahir….
Namun kelahirannya ditandai dengan vonis dokter..
Terjadi kebocoran diantara bilik kiri-kanan jantungnya..
Sehingga darah bersih yg seyogyanya dialirkan ke seluruh tubuh,,
Bercampur dengan darah kotor…

Perjuangannya pun dimulai..
Saat tarikan nafasnya tidak pernah sempurna,,
Saat detak jantungnya tidak pernah normal,,,
Saat tubuhnya membiru (mgkin krn aliran darahnya tidak normal)
Dan Saat Malaikat Maut “Terlalu Dekat” Dengannya…

Ia terus berjuang dalam kepekatan malam…
Mencoba tertawa dalam tangisan…
Mencoba tersenyum dalam kepedihan..
Dan,,,
Mencoba bersahabat dengan Izrail sang pencabut nyawa…

Sampai hari ini,, 16 juli 2010,,,
Cuaca jumat pagi itu sangat cerah…
Tapi bukan untuknya…
Persiapan brangkat sekolahpun hancur berantakan,,,
Saat nafasnya terasa sesak,,,
Saat badannya mulai membiru,,,
Saat ia terbaring lemas dipangkuan ibunya…
Dan saat malaikat Izrail menjalankan amanahnya…

Tangisan pun meledak,,,

Terbayang olehku saat2 sebelum ia bertemu Rabbnya..
“ma, klo orang udah tua pasti meninggal ya ma??” tanyanya tiba2 pd ibunya..
“bukan cuma orang tua aja,, siapa aja bisa meninggal..”
“Sheila ga mw mama meninggal”
“mama jg ga mau meninggal,,, udah la, g usah ngomong yg aneh2..”


Hhhh…
Air mata ini semakin mengalir ketika aq melihat selembar kertas dirumahnya..

Orthopaedic & spine surgery :
Mr. Loke Wooi Pin, AM, MBBS (India), MS Ortho (UKM)
Room 2

Operasi untuk jantungnya ternyata telah disiapkan di negeri jiran..
Ruangan dan dokternya pun telah ditentukan…
Tapii,,,
Allah lah Sang Maha Pemilik diri ini…


****


Untukmu yang telah berjuang 6 tahun melawan penyakit itu..
Adikku tersayang,,
Tagihlah janji Rabb-mu yg menghadiahkan syurga bagi muslim/muslimah yg punya penyakit sprti dirimu.
Dan mintalah syurga bagi kedua orang tuamu kelak kepada Sang Maha Penyayang..

Aku mencintaimu krn Allah..